Jumat, 09 September 2011
Rabu, 24 Agustus 2011
Hirarki Spiro Holistis (Pemetaan Jiwa akan rasa sakit)
Pola makan dan tidur yang tidak teratur dan gaya hidup yang kurang sehat serta stress atas masalah yang timbul dalam perjalanan hidup manusia menimbulkan rasa sakit sehingga menjadi penyakit yang membutuhkan pengobatan sesuai penyakit yang dirasakan.
Pemetaan penyakit atau rasa sakit dalam tubuh dapat dipetakan menjadi beberapa hirarki sebagai berikut:
1. Rasa sakit yang diakibatkan oleh Al Wahn yaitu terlalu cinta dunia sehingga takut mati.
2. Rasa sakit ini diakibatkan oleh kecemasan standar seperti stress, Phobia atau trauma dan depresif
3. Rasa sakit karena psikosomatis yaitu sakit fisik akibat karena mental yang sakit
4. Rasa sakit yang diakibatkan memang dari fisik (organismic)
Karena itu bila dirasakan sakit pada bagian tubuh kita terutama bagian dalam tubuh coba deteksi melalui hirarki diatas. Misalnya anda mengalami pusing kepala yang hebat dan dada berdegup kencang sehingga membuat rasa tidak nyaman, jangan langsung minum obat kemistik. Coba lakukan pendeteksian melalui hirarki dari urutan teratas. Apakah rasa pusing yang dirasakan akibat kita terlalu cinta dunia sehingga merasa takut akan kematian dan rasa takut itu mulai dirasakan oleh tubuh karena memikirkan kematian yang akan menjelang. Bila bukan karena itu lanjutkan deteksi ke urutan dibawahnya dan demikian seterusnya. Usahakan untuk tidak selalu menggantungkan penyembuhan dengan obat-obatan kimia. Gunakan cara pengobatan herbal dan alami seperti contohnya bila anda merasa pusing cukup minum air putih yang banyak ditambah madu kemudian coba beristirahat/tidur. Bila masih dirasakan sakit baru kita periksa ke ahlinya (dokter) takut kemungkinan ada gangguan di kepala.
Pemetaan rasa sakit bila sudah diketahui penyebabnya dapat diterapi dengan beberapa cara :
1. TRI POLA yaitu :
a. T3 : Tilawah, Tazkiyah (pensucian) dan Ta'lim
b. Trimas : Madu, air dan senyum
c. Triat : Sahabat, Jamaat dan Umat
2. Terapi F2 yaitu Forget and Forgive yaitu lupakan semua masalah dan belajar memaafkan
3. Terapi S3 yaitu senyum, sapa dan salam. Tersenyum dalam min dalam 7 detik akan menambah anti aging.
4. Terapi Bimas yaitu bibir dan mata selaras dan hindari O lips dan O eyes
5. Terapi GOS yaitu gembira, optimis dan semangat karena akan menghilangkan kita dari KFC yaitu konflik, frustasi dan cemas. Bila KFC diterapi dengan GOS maka outputnya menjadi R3 yaitu merasa rileks/tidak merasa cemas, lebih realistis/tidak frustasi dan rasionalis alias mampu berpikir jernih.
6. Food Nutrition Terapi
7. Juice Terapi
8. Herbal Recomended
8. Farmaka (Chemical) cuma ini dalam keadaan darurat
Rubah mindset kita akan rasa sakit yaitu biasakan jangan memulai dari fisik bila merasakan sakit tapi deteksi hati kita. Jauhi Berkeinginan, berselera, Takut dan Marah yang berlebih dan ini bisa menjadi terapi deteksi akan rasa sakit.
"Dan apabila aku sakit Dialah yang menyembuhkan..." QS 26 : 80
Silahkan dicoba semoga bermanfaat dan berhasil baik. Insya Allah.
Keraguan..diantara harapan dan kenyataan
Diantara harapan dan kenyataan ada sisi yang sering dimasuki setan yaitu keraguan...senantiasa dihembuskan tuk menghambat langkah manusia tuk dapat menerima kenyataan dari penyimpangan harapan....
Yah keraguan sering menghambat langkah tuk meneruskan harapan yang sudah terangkai. Setan amat suka menghembuskan keraguan itu agar manusia menjadi tidak percaya diri dan melupakan sang penentu hasil akhir yaitu Allah SWT. Kadang kita menjadi sombong bahwa kenyataan pasti akan buruk melihat perjalanan yang terjal padahal buruknya kenyataan bisa jadi menjadi yang terbaik bagi diri.Contohnya orang tua yang berharap suatu saat nanti anak-anaknya menjadi anak yang sholeh/sholehah. Namun perjalanan waktu ada saat sang anak durhaka, berbantahan dan tidak menurut membuat orang tua ragu apakah anak itu akan menjadi anak yang sholeh. Orang tua mulai dihembusi setan sehingga menjadi tidak percaya diri dan semakin ragu akan kekuasaan Allah yang mampu membolak balikan hati manusia. Sehingga kadang terlontar kata-kata kemarahan seakan sang orang tua yakin bahwa anaknya adalah anak durhaka jauh dari harapanya menjadi anak sholeh. Misalnya satu kata yang sering terlontar dari mulut orang tua yang kesal saat anaknya durhaka adalah "Kamu mau bikin mama sakit yah??, kok gak mau nurut sih kata-kata mama??"....tanpa disadari kata-kata itu didengar Allah sehingga Allah begitu marah seakan-akan orang tua ragu bahwa kelak anak itu bisa jadi anak sholeh sesuai kenyataan. Senin sang orang tua berkata itu dan besoknya sang orang tua benar-benar diberi sakit oleh Allah karena kata-katanya, namun ternyata siapa yang menolong orang tua itu?? anaknya..anaknya yang telah menolongnya. Anak yang telah dianggap durhaka oleh orang tua namun telah menolong dirinya. Allah tidak akan ragu membuktikan kasih sayangnya. Kamu (orang tua) boleh ragu akan harapanmu tapi Allah tidak. Tidak perlu waktu lama bagi Allah membuktikan keraguan orang tua akan anak-anaknya. Subhanallah.
Karena itu hilangkan terus keraguan menjalani hidup karena sesungguhnya hidup manusia adalah kuasa Allah SWT. Manusia hanya diberi tugas untuk berusaha memperbaiki hidupnya namun hasil akhir yang terbaik cukup Allah yang menentukan. Nikmati apa yang diinginkan Allah dalam diri kita. Semua adalah maunya Allah. Karena itu Insya Allah, jika Allah berkehendak maka kenyataan bisa jadi berbanding lurus dengan harapan namun jangan sedih dengan kondisi sebaliknya karena itu memang maunya Allah.
Tetap semangat dan senyum karena itu menjadi obat hati dan fisik menghadapi kenyataan yang terburuk sekalipun. Cukup Allah saja penghibur diri disaat keraguan melanda. Yakinlah Allah selalu memberikan yang terbaik meski tidak sesuai dengan harapan. Enyahlah keraguan karena aku tidak membutuhkanmu lagi.
"special for someone there. give up sis, you can reach your hope without doubt"
Minggu, 15 Mei 2011
Jumat, 06 Mei 2011
Akhirnyaa....
Jumat, 22 April 2011
Titipan Allah
Beberapa bulan lalu saya kedatangan teman lama. Dia bercerita atau lebih tepatnya curhat kepada saya kalau dia sudah belasan tahun menikah namun belum juga dikaruniai seorang anak. Segala daya upaya sudah dilakukan namun belum juga membuahkan hasil. Semua do'a sudah dipanjatkan agar Allah SWT segera memberikan kepercayaan kepadanya namun Allah masih menundanya. Sebagai seorang teman saya hanya bisa menghiburnya mungkin belum waktunya bagi dia untuk memiliki seorang anak. Allah SWT Maha Tahu kapan waktu terbaik bagi kita bukan kita yang tahu. Sungguh pengetahuan manusia amat sedikit sekali akan yang baik bagi dirinya sendiri.
Seberapa pentingkah anak bagi sebuah keluarga. Setelah pesta pernikahan usai maka yang menjadi pertanyaan orang-orang disekeliling adalah kapan mau punya anak?. Itulah Karena keturunan adalah hal yang sangat penting bagi penerus keluarga dan menjadi penerus dakwah Islam padahal tanpa disadari anak juga bisa menjadi batu sandungan kita sebagai orang tua untuk masuk surga.
Anak adalah titipan Allah kepada setiap orang tua yang telah sah menikah. Kehendak orang tuanya menjadikan anak itu muslim, yahudi, nasrani, atau majusi. Ujian dimulai ketika anak lahir dari rahim sang ibu. Firman Allah SWT QS At-Taghabun : 15 : "Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar." Jelas disitu bahwa anak-anak bisa jadi ujian bagi orang tuanya. Anak-anak adalah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah pahala yang besar. Saat calon anak masih didalam kandungan ujian demi ujian akan dilalui calon ayah dan ibunya. Kelemahan dan kerentanan sang ibu saat mengandung anaknya. Penyesuaian hormon sang ibu yang akhirnya membuat ibu menginginkan sesuatu yang dia minta kepada sang ayah dimana keinginan itu belum tentu dapat diperoleh sehingga akhirnya mereka berselisih dan banyak lagi ujian kesabaran lainnya. Jika mereka mampu melalui ujian itu dengan kesabaran dan keikhlasan maka surga menanti mereka.
Kalau dilihat secara harfiah sungguh beruntungnya sepasang suami istri yang telah dikaruniai anak. Dan sungguh sedihnya sepasang suami istri yang sudah sekian lama mengarungi rumah tangga namun belum juga dikaruniai anak satupun padahal mereka bisa jadi sangat beruntung.
Orang tua yang dikaruniai anak-anak boleh jadi mereka begitu bahagia. Anak-anak bisa jadi penghibur hati saat lelah. Pelepas kasih sayang dan menjadi kebanggaan apabila anak-anak bisa berprestasi di bidang apapun meski biasanya orang tua lebih bangga kalau sang anak bisa berprestasi dalam urusan dunia. Anak-anak bisa menjadi penolong atau investasi orang tua di akhirat nanti karena manusia yang sudah meninggal putus semua hubungan dengan dunia kecuali amalan selama hidupnya dan do'a anak yang sholeh.
Disini beratnya tugas orang tua untuk menjadikan seorang anak yang sholeh/sholehah yang dapat meringankan dosanya di akhirat karena do'a-do'a dari sang anak. Di akhir jaman yang penuh dengan rintangan dunia, pengaruh buruk tentu menjadi tantangan bagi sang orang tua dalam mendidik anak-anaknya. Firman Allah SWT dalam At-Taghabun 14: "Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." Tragisnya bila sang orang tua salah dalam mendidik anak, mereka bisa menjadi musuh bagi orang tuanya. Karena Allah akan meminta pertanggung jawaban kita sebagai orang tua akan kesholehan anak-anak kita. Apakah kita sudah mendidik dan membekali anak dengan keimanan. Anak-anak bisa menjadi fitnah dan justru membawa orang tua ke dalam api neraka. Naudzubillah. Tugas orang tua menjadi lebih berat karena selain itu mereka juga harus menafkahi sang anak. Tentu yang lebih penting adalah mereka harus mampu mendidik dan mengajarkan anak-anak agar bisa menjadi anak yang sholeh/sholehah agar mereka bisa menjadi penolong orang tua di akhirat nanti bukan sebaliknya.
Wow ternyata menjadi orang tua tidak semudah yang kita bayangkan hingga akhirnya sungguh beruntung pula orang tua yang belum dikaruniai anak. Tentunya mereka tidak dibebani tugas berat sebagai orang tua. Meskipun kerinduan mereka untuk bisa memeluk dan menggendong anak begitu membuncah namun rentetan tanggung jawab orang tua dan kengerian akan salah pendidikan dan pengasuhan bisa jadi penghibur karena salah mendidik maka azab neraka menunggu. Meskipun tidak ada anak yang akan mendo'akan mereka di akhirat nanti namun dengan banyaknya amalan ibadah dan amalan kesholehan yang sudah ditabungnya sejak mereka hidup bisa menjadi penolongnya dari azab neraka. Usaha orang tua yang memiliki dan tidak memiliki anak akan sama karena tujuan akhirnya pun sama yaitu Surga.
Subhanallah. Allah Maha Adil. Ada atau tidaknya seorang anak bukan menjadi penghalang untuk kita beribadah dan memperbanyak amalan. Janganlah bersedih karena Allah SWT menunda keturunan karena Allah Maha Tahu saat terbaik bagi hambaNya. Karena Allah berfirman dalam Al-Munafiqun: 9 :"Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi." Wallahu'alam.